Review Singkat Tentang Scada

3 min baca

Review Singkat Tentang Scada

SCADA (Supervisory Control and Data Acquisition) adalah sistem komputer yang digunakan untuk mengontrol proses industri dan memantau kondisi secara real-time. Sistem ini biasanya digunakan dalam lingkup besar seperti pabrik, instalasi manufaktur, fasilitas pengolahan air, sistem pembangkit listrik, dan infrastruktur kritis lainnya. Berikut adalah beberapa poin penting yang menjelaskan tentang SCADA:

Komponen Utama SCADA:

  1. RTU (Remote Terminal Unit) atau PLC (Programmable Logic Controller):

    • RTU atau PLC digunakan untuk mengontrol perangkat fisik di lapangan, seperti katup, motor, sensor, dan peralatan lainnya. Mereka berfungsi sebagai antarmuka antara perangkat lapangan dan sistem SCADA.

  2. HMI (Human-Machine Interface):

    • HMI adalah antarmuka grafis yang digunakan oleh operator untuk memantau dan mengontrol proses industri. HMI menyediakan visualisasi data dalam bentuk grafis seperti grafik, diagram alir, dan tampilan status perangkat.

  3. SCADA Master Station:

    • Master station adalah pusat pengendalian utama dari sistem SCADA. Ini berfungsi untuk mengumpulkan data dari RTU/PLC, menganalisis data, dan mengirimkan perintah kontrol ke perangkat lapangan. Master station juga menyediakan antarmuka pengguna untuk operator untuk memonitor dan mengendalikan proses.

  4. Komunikasi:

    • SCADA mengandalkan jaringan komunikasi untuk mentransmisikan data antara perangkat lapangan (RTU/PLC) dan master station. Protokol komunikasi seperti Modbus, DNP3, Profibus, dan OPC digunakan untuk mengirimkan data secara efisien dan dapat diandalkan.

Fungsi Utama SCADA:

  • Monitoring: SCADA memungkinkan operator untuk memantau kondisi operasional perangkat dan proses secara real-time. Data yang dikumpulkan termasuk suhu, tekanan, level, kecepatan, dan parameter lainnya.

  • Control: Operator dapat mengontrol perangkat dan proses menggunakan HMI dari master station. Ini termasuk mengubah setpoint, mengaktifkan atau menonaktifkan perangkat, dan mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

  • Data Acquisition: SCADA mengumpulkan data historis dari perangkat lapangan. Data ini digunakan untuk analisis performa, perencanaan pemeliharaan, dan perbaikan proses.

  • Alarm Handling: SCADA mendeteksi kondisi abnormal atau alarm seperti kebocoran, overheat, atau kegagalan perangkat. Operator diberitahu tentang alarm ini untuk mengambil tindakan yang sesuai.

  • Reporting: SCADA dapat menghasilkan laporan berdasarkan data historis untuk memonitor kinerja sistem, kepatuhan regulasi, dan evaluasi performa proses.

Keuntungan SCADA:

  • Peningkatan Efisiensi: Memungkinkan kontrol yang lebih baik dan pemantauan yang lebih akurat dari proses industri, mengurangi waktu henti dan biaya produksi.

  • Keandalan: Sistem SCADA dirancang untuk bekerja dalam lingkungan industri yang keras dengan sistem pengamanan yang kuat untuk melindungi data dan operasi.

  • Skalabilitas: Dapat diperluas sesuai dengan kebutuhan, mulai dari sistem kecil hingga sistem yang sangat besar dan kompleks.

  • Integrasi: Mampu terintegrasi dengan sistem lain seperti MES (Manufacturing Execution System) untuk meningkatkan efisiensi produksi secara keseluruhan.

SCADA adalah teknologi yang krusial dalam industri modern karena menyediakan alat untuk mengelola dan mengendalikan proses industri dengan efisien dan efektif.

Script SCADA tidak seperti script pemrograman pada umumnya seperti Python atau JavaScript. SCADA lebih menggunakan konfigurasi dan pengaturan visual dari antarmuka pengguna (HMI) untuk mengontrol dan memantau proses industri. Namun, saya dapat memberikan contoh konfigurasi atau setting dasar yang mungkin ditemui dalam pengembangan SCADA. Saya akan memberikan contoh menggunakan software SCADA yang umum digunakan, seperti Ignition dari Inductive Automation.

Contoh Konfigurasi Dasar SCADA (Ignition):

  1. Membuat Tag (Tag Configuration):

    • Tags adalah representasi dari data yang akan dimonitor atau dikendalikan dalam sistem SCADA. Ini bisa berupa nilai dari sensor, status perangkat, atau parameter lainnya. Misalnya, tag untuk memantau suhu dari sensor.

  2. Membuat Tampilan Grafis (Graphic Display):

    • Membuat tampilan grafis untuk menampilkan informasi dari tag-tag yang telah dibuat. Ini bisa berupa diagram alir, gambar pabrik, atau layout proses lainnya.

  3. Menambahkan Komponen HMI (HMI Components):

    • Memilih dan menambahkan komponen HMI seperti tombol, indikator, grafik, tabel, dan elemen visual lainnya untuk menampilkan data dan memberikan kontrol kepada operator.

  4. Konfigurasi Alarm (Alarm Configuration):

    • Menentukan kondisi yang akan memicu alarm, seperti nilai di luar batas normal atau kegagalan perangkat. Mengonfigurasi pesan alarm dan tindakan yang harus diambil oleh operator.

  5. Membuat Scripting untuk Logika Tambahan:

    • Ignition menyediakan fasilitas scripting untuk menambahkan logika tambahan atau kustomisasi tertentu. Ini bisa berupa script Python untuk menghitung nilai tertentu atau melakukan operasi lainnya.

  6. Setting Historian untuk Data Logging:

    • Mengonfigurasi Historian untuk menyimpan data historis dari tag-tag yang dimonitor. Ini memungkinkan analisis performa jangka panjang dan pemecahan masalah.

  7. Membuat Report dan Dashboard:

    • Membuat report yang menampilkan data historis atau real-time dalam bentuk grafis atau tabel. Membuat dashboard untuk melihat kondisi operasional secara keseluruhan.

Contoh Pengaturan Tag menggunakan Scripting (Python):

Catatan:

  • Konfigurasi SCADA bervariasi tergantung pada perangkat lunak SCADA yang digunakan. Contoh di atas menggunakan Ignition sebagai contoh, tetapi pengaturan dan antarmuka pengguna bisa berbeda untuk SCADA lain seperti Wonderware, Siemens WinCC, atau GE Proficy.

  • Scripting dalam SCADA umumnya digunakan untuk kebutuhan khusus yang tidak bisa ditangani dengan konfigurasi standar. Penggunaan script harus mempertimbangkan keamanan dan kestabilan sistem.

  • SCADA biasanya terintegrasi dengan sistem lain seperti MES (Manufacturing Execution System) atau ERP (Enterprise Resource Planning) untuk mengoptimalkan proses produksi secara keseluruhan.

Dengan konfigurasi yang tepat, SCADA memungkinkan perusahaan untuk mengontrol proses industri secara efisien, memantau kinerja, dan merespons perubahan kondisi operasional dengan cepat dan tepat.